Wednesday, June 11, 2014

Adulting

The end of college life is coming, though it's (hopefully) next year. But, t-i-m-e-f-l-i-e-s. You could be sitting comfortably in your couch, watching Tin Tin munching Popsicle- and within a sip of camomile tea, you're a grown up person with grown-up-people-responsibilities. Grown ups' life seem nice, especially the part they don't have to sit inside a room, studying. With all the sweat earned, they could travel the world without even worrying the shizz slash tough jobs stuffs they're given.

But frankly -- I don't know whether I am ready to be an adult yet. How about you?

Saturday, May 17, 2014

Heaven's Light

Baru saja menerima berita duka dari salah seorang teman. Semoga luka yang ditinggalkan akibat kepergian tersebut dapat sembuh lebih cepat dengan adanya teman-teman yang menguatkan. 


Kepergian adalah fase kehidupan yang tak terelakkan, walau entah kapan datangnya. Kepergian adalah misteri ilahi. Layaknya kelahiran, begitu pula kematian. Yakin saja, di sisi-Nya lah tempat terbaik. Terima, ikhlas, dan selipkan nama-nama mereka dalam tiap doa kita. 

Tuesday, March 18, 2014

When You Want Something But Not Sure Enough

I'm currently facing the I don't know which way to describe how I feel - phase. Haha, I'm actually feeling nothing toward something I've been wanting so much. It bumped and it left nothing on me. Do I still want it? I'm gonna figure it out later. 

Saturday, January 18, 2014

Third Time's a Charm

Waktu tau salah satu band yang disuka isi acara dalam waktu dekat, rasanya malah blank. Apa merasa beruntung, ya? Kebetulan udah 2 kali mau nonton dan gagal!

#1

Yang pertama itu pas lagi di nginep di Jogja, sekitar bulan Mei 2013. Waktu itu tanggal 25 malam, cuaca di luar dingin akibat hujan yang terus mengguyur sejak sore hari. Malam itu saya habiskan untuk jalan-jalan sekitaran Malioboro sambil nge-date cantik sama Mama. Pas balik ke hotel, dapet info kalo ternyata mereka juga lagi di Jogja...? Tapi ya udah. Gitu aja. Pasrah karena emang tau ga akan keturutan berhubung itu waktunya udah mepet sekali.

Paginya, dikabarin kalo ternyata tadi malam mereka gak jadi manggung, gatau kenapa. Sebagai gantinya bakal ada semacam 'surprise gig' di Legend Café padahal hari ini udah nyusun acara lain yang beneran udah direncanain karena ada hubungannya dengan orang lain (alias ga bisa seenaknya cancel). Apalagi surprise gig nya sore, jadi saya cukup khawatir ga bisa ngejar jadwal kereta yang jadwalnya juga suka ga tepat. 

Setelah mengalami hari panjang yang cukup memeras otak dan tenaga -- yang terlalu panjang buat diceritain, akhirnya saya berakhir di Stasiun Maguwo, Jogjakarta setelah mengantar Mama pulang di Adisucipto. Keadaannya saya harus mengejar kereta jam 5 sore. Kenyataannya kereta jam 5 sore habis dan saya harus menunggu sampai pukul 6.30 malam untuk kereta selanjutnya.. Sempet mikir mau ngejar waktu naik taksi/ojek/apapun itu untuk ke Legend Café, tapi akhirnya the "know your limit" thought menang. 

Menuju senja
The picture belongs to the owner

Sambil nunggu kereta, teman mengabari kalo ternyata promotor acara Lockstockfest, acara dimana seharusnya mereka tampil malam sebelumnya, baru saja....taking his own life. Dan surprise gig di Legend Café merupakan konser amal untuk menghormati kepulangan almarhum. Inalillahi :(

Pada akhirnya, saya pun memutuskan untuk pulang saja, ikhlas, dan tidur.

#2

Kejadian kedua mungkin tak serumit kejadian pertama. Waktu itu pas banget, lagi di Jakarta. Sebagai anak rantau, saya memang cuma pulang ke rumah 6 bulan sekali, tepatnya tiap liburan semester. Pokoknya sejak gagal di kesempatan pertama udah bertekad untuk nonton mereka kalo-kalo ada acara lagi. Dan beneran ada. Tapi ga di Jakarta, di Bandung. Pertama tau agak bimbang sih. Ini di Bandung, gatau Bandung, sepupu di Bandung lagi libur jadi ga di Bandung. Kayanya emang ga ditakdirkan lagi buat nonton mereka.

--

Setelah 2 kejadian di atas, kemarin sabtu saya ketemu mereka.
 
Info tentang event kali ini saya dapatkan sekitar 4-5 hari sebelumnya. Adik pun berhasil saya yakini untuk ikut - yakini atau paksa ga beda jauh kan...

Tapi paginya adik saya masih mempunyai kegiatan di pagi hari dan baru selesai sorenya, padahal acara nonton mereka manggung dimulai jam 7 malam. Di tengah hujan deras, si Adik pun tidak bisa dihubungi -- waktu itu udah ga peduli sama pikiran bakal nonton sendiri, tapi akhirnya si Adik bisa dihubungi juga. 

Cuaca saat itu gerimis dan lokasi makin rame. Siangnya cari-cari info, saya udah excited nyobain Iced Chocolate dan kopi Toraja yang recommended. Pas masuk ke dalem, eh penuh. Sepenuh 1 meja yang diisi oleh 2-3 kelompok berbeda. Dan.. saya liat bang Is! Pengen nyapa, tapi nervous, takut salah. Tapi, sebenernya yakin itu bang Is. Dan liat Ivan juga.

Waktu itu udah jam setengah 8 dan acara belum mulai, padahal penonton sudah semakin banyak. Saya memposisikan diri dulu, curi-curi start sebelum ramai. Akhirnya pukul 8 lewat, acara dimulai. Penonton mulai merapat. Sangat rapat. Gerimis pun diterjang. Waktu itu, posisi berdiri saya bener-bener ga nyaman. Tepat di depan pintu masuk kafe, orang lalu lalang, pelayan bolak-balik mendistribusikan pesanan pengunjung. Saya bertahan di posisi tadi sampai band kedua tampil. Sebenernya, kepala saya udah nyut-nyutan efek asap rokok dari sisi depan belakang kiri kanan. Wajah si adik juga udah ga enak, mungkin dia capek dari pagi belom istirahat. 

Di tengah-tengah penampilan band kedua, saya nemu 'celah' kosong di barisan paling depan. Bahkan ada seonggok tangga yang bikin posisinya makin eksklusif.

Berdua Saja, taken by my thrilling hand.

Total, ada 6 lagu yang mereka nyanyikan, semua lagu favorit. Waktu sing along -- goosebumps. Kalo diinget lagi rentetan kepelikan yang ditemui untuk nonton mereka, rasanya itu semua ga ada apa-apanya dengan nyanyi bareng kaya gini. Apalagi pas lagu favorit dimainkan -- rasanya tuh kaya pengen teriak tapi lagunya terlalu kalem untuk saya bisa teriak. Di beberapa lagu, mereka improvisasi dengan menambah 'genjrengan', 'tiupan', maupun 'gebukan' yang ga biasa ada di lagu tersebut. Waktu lagu terakhir selesai dimainkan, semua bilang we want more, we want more, tapi keterbatasan waktu menyudahi kebersamaan kami.

6 lagu terasa hitungan detik, mereka harus turun panggung. 

Setelah sekian lama, akhirnya ngerasain the "I was really enjoying the moment" feeling lagi :-)